Selasa, 30 April 2019

lagu layangan

1 yuk melanyangan yuk                        Eeee layang ape to hahaha luwung to o sing ade jumah angin ne luwung jani jake melayangan yuuuk (suara anak kecil) melayangan yuk... yuk... yuk... ade  layangan bebean ade kedis kedisan ade    Layangan pegat uber.... hahaha ..... melayangan yuk2 ne me ikut dawa adane jejangan ne sing me ikut buntutan aluh elah adane nanging seni budaya lestariang  ade demen ade sing femen ento adene sube biasa melayangan yuk...                   . yuk.. yuk...                              iije layanganne                                      Ade masan duren ade masan juwet ade masan manggis hahaha adi jeg masam maem maem gen adi ah hahahaha (sura anak kecil ) jani masan layangan yuk melayangan melayangan ati liang kenehe lege tunjuk keberang jejangan bebean kreasi barong aduh liu sajan yen petek seke besik ( suara anak kecil ) ao luwung ne kene ao neketo luwung mase nyen lah to ah angone lomba to . Melayangan melanyangan                atine liang                                 Menghiasi langit                                         Tercipta sebuah seni terikat dari rasa budaya & arti dari persahabatan berawal sebatang bambu ini untuk apa kain ini untuk apa terciptalah layang layang  penuh semangat tercipta rasa saling menghoramti gotong royong kebangaan tentang sebuah rasa aku adalah kamu tercipta nya sebuah seni mengiasi langit ooooo.                

Senin, 29 April 2019

ide kreative iklankan usaha anda di media sosial

  1. Hal ini akan sangat penting, karena olah wawasan yang luas akan sangat membantu anda untuk mendapatkan inspirasi baru agar olahan masakan anda  usaha milik anda mampu merajai ‘lidah pasar’ dan menjadi icon tersendiri. Dengan demikian, anda akan jauh lebih mudah dalam memasarkan dan mempromosikan usaha anda di instagram vlog fb twett usaha kuliner lainya contohnya @wisatakubali #wisatakubali #camilancepuluh @camilancepuluh #nyenyetv Nah dengan mengetag tagar atau @ tersebut otomatis akan di share secara free oleh admin tersebut jika ingin lebih di kenal dan berpeluang maka akan di iklan kan di media sosial selama 1 minggu / bulan di facebook,youtube dll tergantung dari perjanjian anda di kenakan royalty secara terbuka tidak tertutup dengan sistem door to door.                       Contoh Iklan – Mendengar kata iklan tentu saja sudah tidak asing lagi bagi Anda. Saat ini pun sudah banyak sekali iklan yang di tawarkan di berbagai wilayah dengan begitu banyak kategori. Hal ini karena salah satu strategi pemasaran yang paling jitu adalah dengan melakukan iklan. Bahkan, adanya iklan akan membuat apa yang Anda tawarkan di kenal masyarakat luas hingga jangkauan yang tidak terbatas.   Contoh dari iklan produk ini adalah ketika ada penawaran sebuah produk minuman atau makanan ringan. Di dalamnya tentu saja akan tertera gambar produk atau kemasannya, kemudian di beri beberapa deskripsi singkat. Deskripsi yang singkat, padat dan jelas ini akan memberikan nilai plus bagi iklan sehingga semakin mudah di kenal.

    Hal selanjutnya yang perlu menjadi perhatian dalam iklan produk adalah harga dan tempat di mana bisa mendapatkannya. Hal ini tidak hanya berlaku untuk produk makanan, tetapi juga berlaku untuk produk lain seperti pakaian dan sejenisnya. Iklan produk ini pada umumnya selain mencantumkan gambar dan deskripsi juga akan mencantumkan kalimat untuk membujuk konsumen.

    CONTOH IKLAN PENAWARAN

    Contoh Iklan Penawaran

    Contoh Iklan Penawaran

    Saat ini ketika ingin menawarkan sesuatu Anda tidak perlu bingung karena ada iklan penawaran yang siap menjadi solusi. Iklan penawaran ini adalah iklan yang di maksudkan untuk menawarkan sesuatu, baik itu produk, barang maupun jasa pada masyarakat luas maupun kalangan tertentu. Dengan iklan penawaran ini, maka apa yang ingin Anda tawarkan pun akan semakin mudah di kenali orang.

    Contoh dari iklan penawaran sendiri sangat banyak. Katakan saja seperti iklan penawaran jasa, mulai dari jasa fotografi, jasa desain grafis jasa cuci mobil dan masih banyak lagi. Dalam hal ini iklan produk juga bisa di sebut sebagai iklan penawaran dengan objek berupa barang. Sedangkan untuk beberapa contoh yang di sebutkan sebelumnya adalah penawaran dalam bentuk jasa.

    Iklan penawaran ini bisa juga masuk dalam kategori promosi. Hal ini karena ketika Anda menawarakan sebuah jasa, artinya Anda mempromosikannya pada masyarakat luas. Dalam hal ini tentu saja promosi memang akan menunjang pendapatan sebuah bisnis sehingga semakin maju dan berkembang lagi.

    Bahasa dalam iklan penawaran ini pada umumnya menggunakan kalimat-kalimat yang mendukung objek yang di tawarkan sehingga semakin menarik. contohnya seperti “jasa kami merupakan jasa berpengalaman dan terpercaya yang bisa menjadi solusi tepat bagi Anda”. Kalimat-kalimat seperti ini akan sangat banyak di temui dalam contoh iklan pemasaran.

    CONTOH IKLAN PROMOSI


    Contoh Iklan Promosi
    Contoh Iklan Promosi               Kalau sudah masuk dalam ranah promosi, sebenarnya keterangan yang ada justru akan semakin meluas saja. Iklan promosi ini memiliki begitu banyak aspek di dalamnya karena ada banyak kategori pula yang bisa di jadikan bahan promosi. Tidak hanya dalam bisnis, tetapi juga promosi sebuah instansi, hingga promosi lowongan kerja dan lain sebagainya.

    Namun, jika berbicara mengenai mayoritas, iklan promosi yang saat ini memadati media tentu saja adalah iklan barang atau jasa. Selain itu, tidak jarang juga di temui iklan promosi akan adanya acara tertentu dengan daya tarik tersendiri yang di usungnya. Hal tersebut bisa masuk kategori iklan promosi juga.

    Contoh dari iklan promosi ini bisa di lihat di berbagai tempat seperti media sosial, hingga media cetak sekalipun. Iklan promosi akan memberikan kesan yang cukup mempengaruhi pembacanya sehingga tertarik dengan apa yang di tawarkan. Oleh karena itu, jika ingin membuat iklan promosi yang sukses, Anda perlu memperhatikan masalah pemilihan kata dan kalimat dalam iklan.

    CONTOH IKLAN BARIS

    Contoh Iklan Baris

    Contoh Iklan Baris

    Jenis iklan yang cukup populer selanjutnya adalah iklan baris. Iklan baris ini merupakan iklan yang banyak di temui di beberapa media cetak. Jika ingin melihat contoh nyata dari iklan baris, akan sangat mudah jika Anda melihat pada koran atau sejenisnya. Namun, tidak dapat di pungkiri juga bahwa di media online pun banyak di temui penerapan iklan baris seperti ini dengan berbagai format.

    Membahas lebih dalam mengenai iklan baris, di sini perlu di ketahui bahwa iklan baris tersedia dalam slot iklan yang terbatas. Jadi, tidak bisa secara maksimal. Dalam pemasangannya akan di hitung perbaris. Dalam hal ini bisa di lihat sendiri seperti yang ada dalam koran bahwa iklan baris tentu cukup simpel di mana tidak banyak deskripsi di dalamnya. Bahkan, seolah begitu ringkas.

    Contoh iklan baris sendiri, jika di temui di koran maka akan terkumpul dalam satu halaman. Misalnya iklan baris yang membahas promosi properti, maka di dalamnya hanya ada berbagai penawaran rumah dan sejenisnya. Begitu juga dengan contoh iklan bari yang mana di dakamnya memuat berbagai informasi lowongan kerja, maka cakupannya memang hanya lowongan kerja saja.  Namun iklan itu bisa di buatkan di media sosial tidak di majalah/koran saja.  Rata-rata, Facebook adalah rumah bagi 1,18 miliar pengguna yang aktif setiah hari - dari CEO, pelajar, sampai perusahaan besar dan kecil. Dan sementara masyarakat di Facebook jelas ada, hubungan dengan mereka dari sudut pandang marketing tidak selalu mudah.   Untuk merek, posting di Facebook saja tidak lagi cukup - terutama untuk orang-orang yang baru memulai merek mereka dapat bekerja jika kamu memiliki strategi yang pintar maka mari bergabung sukai halaman @wisatakubali fb,ig twett ytube
    Iklan video muncul cukup sering di News Feed pengguna Facebook dan sering menawarkan konten yang lebih menarik dibanding posting statis seperti gambar. Dan dengan 8 miliar video yang ditonton di Facebook setiap hari, iklan video adalah iklan yang berpotensi menguntungkan dan sangat menarik untuk beriklan di laman halaman kami dan kami akan datang membuat video tentang apa yang anda jual atau tentang perjalanan tempat usaha anda tersebut karena wisataku bali berbeda misi dari yang lainya misinya dari budaya alam culture seni kehidupan ramah tamah komedi cinta dan pelayanan asli tidak ada editing yang terlalu kasar jadi santai saja ❤️🙏🏽.

    Perlu beberapa inspirasi? Lihat contoh ini dari Kay Jewelers di bawah:


    Alasan kenapa iklan ini baik:
    • Visual - Meskipun ini adalah video, tapi iklan ini memiliki gambaran umum tentang apa yang akan ditonton. Selain itu, kita juga bisa memahami inti dari iklan ini tanpa mendengarkan audio dari video itu, yang penting mengingat bahwa 85% dari video di Facebook sekarang dilihat tanpa suara.
    Menjual Ide

Jangan malu untuk mencoba, jika memang anda telah berhasil mengolah sebuah resep rahasia baru, maka anda dapat memperluas jaringan dan taruhan pada segala bentuk kemungkinan yang ada. Misalnya saja dengan berani menambahkan resep masakan atau olahan nasi goreng yang baru di daftar menu. Seperti halnya untuk tampilan yang juga baik, maka anda mampu memiliki cara untuk menghadirkan sesuatu yang lain dari pada yang lain.           Pelayanan Terbaik

Pelayanan terbaik sebuah usaha, terlebih pada usaha makanan seperti nasi goreng adalah keramahan dan kesigapan dalam melayani, selain itu dengan menjaga kualitas rasa adalah hal mutlak yang harus anda miliki untuk mengawali usaha yang akan berbuah keberhasilan.                          Media Pemasaran

Ada banyak cara anda untuk mulai memasarkan usaha nasi goreng anda, seperti dengan cara offline atau membuka sebuah rumah makan sekaligus didukung dengan online yang memiliki makna lebih jauh dan lebih mudah dikenal secara luas. Selain itu anda juga mampu melihat pangsa pasar yang kian luas.                            Kualitas Terbaik

Menjadi dan selalu berusaha yang terbaik adalah hal yang juga harus anda miliki, untuk lebih meningkatkan energy positif yang ada melalui usaha nasi goreng yang anda jalankan. Jadikan segala usaha menjadi sesuatu yang membawa berkah, dengan segala niatan dan cara menjalankan usaha itu sendiri. Memperhatikan Persaingan Usaha

Dengan anda tetap mau untuk perhatian dalam persaingan usaha, maka anda akan lebih mudah mendapatkan pangsa pasar. Karena jika anda mampu perhatian mengenai persaingan usaha, maka anda akan memiliki beberapa poin, seperti inovasi yang tidak berhenti. Dengan terus memilih untuk fokus dan selalu memperhatikan kualitas, maka akan membantu anda untuk selalu sigap menghadapi persaingan usaha.

Minggu, 28 April 2019

epilepsi

Apa yang menyebabkan epilepsi?

Umumnya, seseorang tidak dianggap mengidap epilepsi jika ia tidak pernah mengalami dua atau lebih kejadian kejang tidak beralasan yang terpisah setidaknya dalam 24 jam.Epilepsi disebabkan oleh banyak hal, namun pada sebagian besar pengidapnya, penyebab pasti tidak diketahui. Pada kasus lainnya, epilepsi adalah akibat dari faktor genetik, abnormalitas perkembangan otak, infeksi, tumor otak, cedera otak, atau kondisi medis lainnya yang dapat teridentifikasi. Segala hal yang dapat mengganggu pola normal dari aktivitas neuron, mulai dari penyakit, kerusakan otak, hingga ketidaknormalan tumbuh kembang otak, bisa mengakibatkan kejang.

Apa tanda dan gejala epilepsi?

Kebanyakan kejang epileptik termasuk spontan, singkat, dan membatasi diri.

Tanda dan gejala epilepsi mungkin termasuk:

  • Kebingungan sementara
  • Mata kosong, menatap satu titik terlalu lama
  • Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki
  • Hilang kesadaran sepenuhnya atau sementara
  • Gejala psikis
  • Kekakuan otot
  • Gemetar atau kejang, pada sebagian anggota tubuh (wajah, lengan, kaki) atau keseluruhan
  • Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan orang tersebut tiba-tiba terjatuh

    Pertolongan pertama pada epilepsi

    Mayoritas orang yang terdiagnosis dengan epilepsi dapat mengendalikan kejadian kejang mereka dengan obat-obatan dan pembedahan. Akan tetapi, hingga 30-40 persen penderita epilepsi diharuskan untuk terus hidup dengan risiko kejang karena terapi perawatan yang tersedia tidak sepenuhnya bisa mengontrol kejang mereka.Jika Anda bersama seseorang yang mengalami kejang epileptik tonik-klonik(kejang yang diikuti oleh kekakuan otot dan kehilangan kesadaran yang membuat orang tersebut berisiko terjatuh), Anda harus mencoba untuk:

  • Tetap tenang dan tetap bersama orang tersebut
  • Hitung waktu kejang dari awal hingga akhir
  • Longgarkan pakaian di sekitar lehernya
  • Singkirkan benda-benda tajam dan berbahaya (kacamata, furnitur, benda keras lainnya) dari orang tersebut
  • Minta orang di sekitar, jika ada, untuk mundur dan memberi ruangan untuk orang tersebut
  • Secara perlahan, baringkan orang tersebut dalam posisi miring secepat mungkin, taruh bantal (atau sesuatu yang lembut) di bawah kepalanya, dan buka rahangnya untuk membuka jalur pernapasan yang lebih baik sekaligus mencegah orang tersebut dari tersedak air liur atau muntah. Seseorang tidak bisa 
  • menelan lidahnya, tapi lidah bisa terdorong ke belakang dan menyebabkan terhalangnya jalur napas.
  • Terus berkomunikasi dengan orang tersebut sehingga Anda tahu kapan mereka telah sadar.
  • Setelah korban sadar, ia mungkin merasa linglung. Tetap temani dan tenangkan korban. Jangan tinggalkan korban sendirian sampai ia merasa benar-benar kembali fit.

    Jangan lakukan hal ini:

    • Menahan kejang atau mengekang orang tersebut. Hal ini bisa berakibat cedera
    • Memasukkan benda apapun ke dalam mulut korban atau menarik lidahnya keluar. Hal ini juga bisa menyebabkan cedera
    • Memberi makan, minum, atau obat sampai korban benar-benar pulih dan sadar sepenuhnya

      Cari bantuan medis segera, jika:

      • Ini adalah kejang pertamanya (tetap cari bantuan jika Anda tidak yakin)
      • Kejang berlangsung lebih dari lima menit, atau kejang pertama segera diikuti oleh kejang lanjutan tanpa jeda (status epilipticus), atau jika korban tidak bisa dibangunkan setelah kejang dan gemetar usai.Jika kejang terjadi saat orang tersebut berada di kursi roda, kursi penumpang kendaraan, atau kereta dorong anak, biarkan ia tetap terduduk selama keadaan mereka aman dan terjaga oleh sabuk pengaman. Sangga kepalanya sampai kejang selesai. Terkadang, korban perlu diangkat keluar dari kursi saat kejang selesai, misalnya, jika jalur pernapasannya tersumbat atau mereka butuh tidur. Jika ada makanan, minum, atau muntah, pindahkan orang tersebut dari kursi dan segera baringkan dalam posisi menyamping.Jika kondisi tidak memungkinkan untuk memindahkan korban, terus berikan dukungan pada kepalanya untuk memastikan kepala tidak terkulai ke belakang, kemudian buang isi mulut mereka saat kejang usai.

Epilepsi (berasal dari kata kerja Yunani Kuno ἐπιλαμβάνειν yang berarti "menguasai, memiliki, atau menimpa") adalah sekelompok gangguan neurologis jangka panjangyang cirinya ditandai dengan serangan-serangan epileptik. Serangan epileptik ini episodenya bisa bermacam-macam mulai dari serangan singkat dan hampir tak terdeteksi hingga guncangan kuat untuk periode yang lama. Dalam epilepsi, serangan cenderung berulang, dan tidak ada penyebab yang mendasari secara langsung sementara serangan yang disebabkan oleh penyebab khusus tidak dianggap mewakili epilepsi. Dalam bahasa Indonesia digunakan istilah "penyakit ayan" untuk berbagai kasus epilepsi.

Epilepsi
Spike-waves.png
Penyamarataan lonjakan dan gelombang 3 Hz pada elektroencefalogram
Klasifikasi dan rujukan luar
Spesialisasineurologiepileptology[*]
ICD-10G40.-G41.
ICD-9-CM345
DiseasesDB4366
MedlinePlus000694
eMedicineneuro/415
MeSHD004827

Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya tidak diketahui, walaupun beberapa orang menderita epilepsi sebagai akibat dari cedera otak, stroke, kanker otak, dan penyalahgunaan obat dan alkohol, di antaranya. Kejang epileptik adalah akibat dari aktivitas sel saraf kortikal yang berlebihan dan tidak normal di dalam otak.[4] Diagnosisnya biasanya termasuk menyingkirkan kondisi-kondisi lain yang mungkin menyebabkan gejala-gejala serupa (seperti sinkop) serta mencari tahu apakah ada penyebab-penyebab langsung. Epilepsi sering bisa dikonfirmasikan dengan elektroensefalografi (EEG).

Epilepsi tidak bisa disembuhkan, tetapi serangan-serangan bisa dikontrol dengan pengobatan pada sekitar 70% kasus.[5] Bagi mereka yang serangannya tidak berespon terhadap pengobatan, bedahstimulasi sarafatau perubahan asupan makanan bisa dipertimbangkan. Tidak semua gejala epilepsi berlangsung seumur hidup, dan sejumlah besar orang mengalami perbaikan bahkan hingga pengobatan tidak diperlukan lagi. Epilepsi seperti halnya tuberkulosis pengobatannya harus tuntas, walaupun tampaknya sudah sehat. Pada epilepsi pengobatan dihentikan satu tahun setelah serangan terakhir.

Sekitar 1% penduduk dunia (65 juta) menderita epilepsi,[6] dan hampir 80% kasus muncul di negara-negara berkembang. Epilepsi menjadi lebih sering ditemui seiring dengan berjalannya usia. Di negara-negara maju, gejala awal dari kasus-kasus baru muncul paling sering di kalangan anak-anak dan manula; di negara-negara berkembang paling sering muncul di kalangan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa muda karena perbedaan dalam kekerapan penyebab-penyebab yang mendasarinya. Sekitar 5–10% dari semua orang akan mengalami kejang tanpa sebab sebelum mencapai usia 80, dan kemungkinan mengalami serangan kedua berkisar antara 40 dan 50%. Di banyak wilayah dunia, mereka yang menderita epilepsi dibatasi dalam mengemudi atau tidak diperbolehkan sama sekali,[13] tetapi kebanyakan bisa kembali mengemudi setelah periode tertentu bebas serangan.Epilepsi ditandai dengan risiko jangka panjang untuk terjadinya seranganberulang. Serangan ini bisa terjadi dalam beberapa cara tergantung pada bagian otak mana yang terlibat dan usia penderita.

SeranganSunting

Jenis serangan epilepsi yang paling umum (60%) adalah konvulsi/kejang. Dari serangan-serangan ini, dua per tiga mulai dengan serangan kejang fokal (yang kemudian bisa menjadi umum) sementara sepertiganya mulai dengan serangan kejang umum. Sisa 40% jenis serangan lainnya adalah non konvulsi. Contoh dari jenis ini adalah serangan absans, yang menunjukkan adanya penurunan level kesadaran dan biasanya berlangsung sekitar 10 detik.[16][17]

Serangan epilepsi fokal sering diawali dengan pengalaman tertentu, yang dikenal sebagai aura. Ini bisa termasuk: fenomena indra (penglihat, pendengar atau pembau), psikis, otonomik, atau motorik. Kekejangan bisa mulai dengan sekelompok otot tertentu dan menyebar ke kelompok otot sekitarnya yang dikenal sebagai serangan epilepsi JacksonianOtomatisme bisa terjadi; ini adalah gerakan yang tidak disadari dan kebanyakan gerakan berulang sederhana seperti memainkan bibir atau gerakan yang lebih kompleks seperti mencoba mengambil sesuatu.

Ada enam jenis utama serangan epilepsi umum: tonik-klonik, tonik, klonikmyoklonik, absans, dan serangan atonik.[20] Semuanya melibatkan hilangnya kesadaran dan biasanya terjadi tanpa peringatan. Serangan tonik-klonik terjadi dengan kontraksi anggota tubuh diikuti dengan ekstensi disertai dengan punggung melengkung ke belakang yang berlangsung selama 10–30 detik (fase tonik). Jeritan mungkin terdengar karena kontraksi otot-otot dada. Ini kemudian diikuti dengan gerakan anggota tubuh secara serempak (fase klonik). Serangan tonik menyebabkan kontraksi otot terus-menerus. Penderita sering menjadi biru karena pernafasan terhenti.Dalam serangan klonik anggota tubuh bergerak serempak. Setelah gerakan terhenti, penderita mungkin perlu waktu 10–30 menit untuk kembali normal; periode ini disebut "fase postiktal".

Hilangnya kontrol buang air besar atau air kecil bisa muncul selama serangan epilesi. Ujung atau sisi lidah bisa tergigit selama serangan epilespi. Dalam kejang tonik-klonik, gigitan pada sisi lidah lebih sering terjadi. Gigitan lidah juga cukup biasa terjadi dalam serangan psikogenik non-epileptik.

Serangan miotonik melibatkan kejang otot di beberapa atau di seluruh area. Serangan absans [kehilangan kesadaran mendadak] bisa tersamar dengan hanya kepala menoleh sedikit atau mata berkedip-kedip. Orangnya tidak terjatuh dan kembali normal setelah serangan terhenti. Serangan atonik melibatkan hilangnya aktivitas otot selama lebih dari satu detik.  Ini biasanya terjadi di kedua sisi tubuh.

Sekitar 6% dari penderita epilepsi mengalami serangan yang sering dipicu oleh kejadian-kejadian khusus dan dikenal sebagai serangan refleks. Penderita epilepsi refleks mengalami serangan yang hanya dipicu oleh rangsangan tertentu. Pemicu umum termasuk kilatan cahaya dan suara-suara tiba-tiba Pada epilepsi jenis tertentu, serangan lebih sering terjadi pada saat tidur, dan pada jenis lain serangan-serangan terjadi hampir hanya waktu tidur.

PostiktalSunting

Setelah serangan aktif biasanya ada periode kebingungan yang disebut periode postiktal sebelum tingkat kesadaran normal kembali. Ini biasanya berlangsung selama 3 hingga 15 menit  tetapi bisa berlangsung selama berjam-jam.[28] Gejala umum lainnya termasuk: merasa lelah, sakit kepala, susah bicara, dan tingkah laku abnormal.[28] Psikosis setelah sebuah serangan cukup sering, terjadi pada 6-10% penderita .Penderita sering tidak ingat apa yang terjadi selama waktu ini.Kelemahan lokal, dikenal sebagai kelumpuhan Todd, bisa juga terjadi setelah serangan epilepsi fokal. Bila terjadi, ini biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga menit tetapi jarang berlansung selama satu atau dua hari.

PsikososialSunting

Epilepsi bisa memiliki efek merugikan pada kesejahteraan sosial dan psikologis seseorang.Efek-efek ini bisa termasuk isolasi sosial, stigmatisasi, atau ketidakmampuan.Efek-efek itu bisa menyebabkan pencapaian prestasi belajar yang rendah dan kesempatan kerja yang lebih buruk.Kesulitan belajar umum ditemukan pada penderita epilepsi, dan terutama dalam anak-anak penderita epilepsi. Stigma epilepsi bisa juga mempengaruhi keluarga penderita.


Gangguan-gangguan tertentu muncul lebih sering di kalangan penderita epilepsi, sebagian tergantung pada gejala epilepsi yang ada. Ini bisa termasuk: depresigangguan cemas, dan migrainAttention-deficit hyperactivity disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Pikiran/Hiperaktivitas (GPPH)mempengaruhi anak-anak penderita epilepsi tiga hingga lima kali lebih sering dibandingkan anak-anak dalam populasi umum. GPPH dan epilepsi memiliki konsekuensi penting pada tingkah laku, kemampuan belajar dan perkembangan sosial anak.Epilepsi juga lebih sering terjadi pada mereka yang menderita Epilepsi bukanlah penyakit tunggal, melainkan suatu gejala yang dapat dihasilkan oleh sejumlah gangguan berbeda. Menurut definisinya, serangan epilepsi terjadi secara spontan dan tanpa ada sebab langsung seperti pada penyakit akut. Penyebab yang mendasari epilepsi dapat diidentifikasikan sebagai masalah genetik, struktural, atau metabolisme, namun 60% kasus epilepsi tidak diketahui sebabnya. Genetikcacat bawaan lahir, dan gangguan perkembangan lebih umum dialami mereka yang lebih muda, sedangkan tumor otak dan stroke lebih mungkin pada orang yang lebih tua. Serangan juga dapat terjadi sebagai akibat masalah kesehatan lain; jika serangan terjadi tepat setelah adanya sebab tertentu, seperti stroke, cedera kepala, konsumsi bahan toksik, atau masalah metabolisme, serangan ini disebut kejang simtomatik akut, dan termasuk kejang-kejang dalam klasifikasi yang lebih luas gangguan terkait-kejang bukan epilepsi. Banyak di antara sebab-sebab kejang simtomatik akut yang juga dapat mengarah pada kejang yang disebutkan belakangan, yaitu epilepsi sekunder.

GenetikSunting

Genetik diyakini ikut terlibat dalam sebagian besar kasus, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa penyakit epilepsi disebabkan oleh kerusakan gen tunggal (1-2%); sebagian besar adalah akibat interaksi beberapa gen dan faktor lingkungan. Masing-masing kerusakan gen tunggal jarang terjadi, dengan lebih dari 200 telah diuraikan. Beberapa gen yang terlibat memengaruhi saluran ionenzimGABA, dan reseptor terkait protein G.

Pada kembar identik, jika salah satu menderita epilepsi, ada kemungkinan 50-60% kembar lainnya juga ikut menderita epilepsi.Pada kembar non-identik, risikonya 15%. Risiko ini lebih besar pada penderita dengan kejang umum daripada kejang fokal. Jika kedua kembar tersebut menderita epilepsi, kebanyakan (70-90%) memiliki sindrom epilepsi yang sama. Kerabat dekat lainnya dari penderita epilepsi memiliki risiko lima kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak. Antara 1 dan 10% penderita sindrom Down dan 90% penderita sindrom Angelman menderita epilepsi.[39]

SekunderSunting

Epilepsi dapat terjadi sebagai akibat sejumlah kondisi lain yang meliputi: tumor, stroke, cedera kepala, infeksi sistem saraf pusat terdahulu, abnormalitas genetik, dan sebagai akibat kerusakan otak saat persalinan.[3][20] Bagi mereka yang memiliki tumor otak, hampir 30% penderitanya menderita epilepsi, yang terhitung dalam 4% penyebab kasus epilepsi. Risiko paling besar adalah pada tumor yang berada di lobus temporal dan tumor yang tumbuh secara perlahan. Lesi lain yang berupa massa seperti malformasi kavernosus serebral dan malformasi arteriovena memiliki risiko sebesar 40 – 60%. Mereka yang pernah mengalami stroke, sebanyak 2-4% mengalami epilepsi di kemudian hari. Di Inggris, stroke bertanggung jawab atas 15% kasus epilepsi dan hal ini diyakini bertanggung jawab atas 30% kasus epilepsi pada lanjut usia. Antara 6 hingga 20% kasus epilepsi diyakini disebabkan oleh cedera kepala. Cedera otak ringanmeningkatkan risiko sekitar dua kali lipat, sedangkan cedera otak beratmeningkatkan risiko hingga tujuh kali lipat. Pada mereka yang pernah mengalami luka tembak berkekuatan tinggi pada kepala, risikonya mencapai hampir 50%.

Risiko epilepsi setelah mengalami meningitis atau radang selaput otakadalah kurang dari 10%; penyakit tersebut umumnya menyebabkan kejang selama terjadinya infeksi itu sendiri. Pada ensefalitis herpes simpleks risiko timbulnya kejang berkisar 50% disertai dengan risiko tinggi timbulnya epilepsi setelahnya (mencapai 25%). Infeksi akibat cacing pita babi, yang dapat menyebabkan neurosistiserkosis, adalah penyebab lebih dari separuh kasus epilepsi di daerah dimana parasit ini banyak ditemukan.Epilepsi juga dapat terjadi setelah infeksi otak lain seperti malaria serebraltoksoplasmosis, dan toksokariasis.[39]Penggunaan alkohol menahun meningkatkan risiko epilepsi: mereka yang minum enam unit alkohol per hari memiliki dua setengah kali lipat risiko. Risiko lainnya termasuk penyakit Alzheimermultipel sklerosissklerosis tuberosa, dan ensefalitis autoimun. Vaksinasi meningkatkan risiko epilepsi. Malagizi adalah faktor risiko yang banyak dijumpai di negara-negara berkembang, meskipun tidak jelas apakah faktor ini menjadi penyebab langsung atau sekadar ada hubungan.

SindromSunting


Ada sejumlah sindrom epilepsi yang biasanya dikelompokkan menurut usia pada saat awal mulanya serangan yaitu: periode neonatus, kanak-kanak, dewasa, dan serangan tanpa hubungan usia yang erat. Selain itu, ada kelompok-kelompok dengan kumpulan gejala spesifik, kelompok yang disebabkan oleh sebab-sebab metabolik atau struktural tertentu, dan kelompok yang tidak diketahui penyebabnya.[20] Pengklasifikasian sebab epilepsi ke dalam suatu sindrom tertentu lebih sering terjadi pada anak-anak.[36] Beberapa tipe tersebut antara lain: epilepsi Roland benigna (2,8 per 100.000), epilepsi absans anak-anak(0,8 per 100.000) dan epilepsi mioklonik juvenil (0,7 per 100.000).[36]Kejang demam dan kejang neonatal benigna bukanlah jenis dari epilepsi.Normalnya, aktivitas listrik otak bersifat tak-sinkron.[16] Pada kejang epilepsi, karena masalah struktural atau fungsi di dalam otak, sekelompok neuron/sel saraf mulai melepaskan muatan listrik secara abnormal, berlebihan,[15] dan tersinkron. Hal ini menghasilkan gelombang depolarisasi yang disebut dengan pergeseran depolarisasi paroksismal.

Normalnya, setelah sel saraf eksitatorimelepas muatan listrik, sel saraf menjadi lebih resistan untuk kembali melepas muatan listrik selama jangka waktu tertentu.  Hal ini disebabkan oleh efek sel saraf inhibitorik, perubahan listrik di dalam sel saraf eksitatori, dan efek negatif dari adenosin. Pada epilepsi, resistansi sel saraf eksitatori untuk kembali melepas muatan listrik selama periode ini berkurang.  Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan pada saluran ion atau sel saraf penghambat tidak berfungsi dengan baik. Kemudian, hal ini berakibat pada timbulnya area tertentu yang daripadanya dapat timbul kejang, yang dikenal sebagai "fokus kejang".Mekanisme lain epilepsi kemungkinan adalah terjadinya peningkatan sirkuit eksitatori atau pengurangan jumlah sirkuit inhibitori setelah terjadinya cedera otak.[16][43]Epilepsi sekunder seperti ini terjadi melalui proses yang disebut dengan epileptogenesis. Kegagalan sawar darah otak juga dapat menjadi mekanisme penyebab karena kegagalan ini memungkinkan zat-zat dalam darah memasuki otak.


Kejang fokal dimulai di dalam satu hemisfer otak sedangkan kejang umum dimulai di kedua hemisfer. Beberapa jenis kejang dapat mengubah struktur otak, sedangkan jenis lain tampaknya hanya memiliki sedikit efek. Gliosis, hilangnya sel saraf, dan atrofi area tertentu pada otak dikaitkan dengan epilepsi, namun hal ini belum jelas apakah epilepsi menyebabkan perubahan-perubahan tersebut atau apakah perubahan ini mengakibatkan epilepsi.Diagnosis epilepsi biasanya dilakukan berdasarkan deskripsi kejang dan peristiwa seputar kejang. Elektroensefalogram dan neuroimaging atau pencitraan sel saraf biasanya juga menjadi bagian dari pemeriksaan medis. Meskipun usaha untuk menemukan sindrom epilepsi tertentu sering dilakukan, hal ini tidak selalu memungkinkan. Pemantauan video dan EEG jangka panjang dapat berguna pada kasus-kasus yang sulit.

DefinisiSunting

Dalam praktik, epilepsi didefinisikan sebagai dua atau lebih serangan epilepsi, yang terpisah lebih dari 24 jam, tanpa sebab yang jelas; sementara, serangan epilepsi didefinisikan sebagai tanda dan gejala sementara yang dihasilkan oleh aktivitas listrik abnormal di dalam otak. Epilepsi juga dapat dilihat sebagai gangguan dimana seseorang sudah mengalami paling tidak satu kejang epilepsi dengan risiko berkelanjutan untuk serangan selanjutnya.

Forum Internasional Melawan Epilepsidan Biro Internasional untuk Epilepsi— sebagai mitra kolaborasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)—mendefinisikan epilepsi dalam pernyataan bersama tahun 2005 sebagai “gangguan otak yang ditandai oleh predisposisi terus-menerus yang menghasilkan serangan epilepsi dan oleh adanya konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis, dan sosial atas kondisi ini. Definisi epilepsi mensyaratkan terjadinya paling tidak satu serangan epilepsi.”

KlasifikasiSunting

Serangan-serangan pada penderita epilepsi sebaiknya diklasifikasikan menurut jenis serangan, sebab yang mendasari, sindrom epilepsi, dan peristiwa selama dan seputar terjadinya serangan tersebut. Jenis serangan disusun menurut apakah sumber serangan terlokalisasi (kejang fokal) atau tersebar (kejang umum) di dalam otak. Kejang umum dibagi berdasarkan dampaknya pada tubuh, antara lain: kejang tonik-klonik (grand mal), serangan absans (petit mal), mioklonikklonik, tonik, dan atonik. kejang seperti spasme epileptik adalah jenis epilepsi yang tak diketahui. Kejang fokal(sebelumnya dikenal sebagai kejang parsial  dahulu dibagi menjadi kejang parsial sederhana atau parsial kompleks. Pembagian ini tidak lagi direkomendasikan, dan sebagai gantinya lebih dipilih untuk mendeskripsikan gejala yang terjadi pada kejadian kejang.

Pemeriksaan laboratoriumSunting

Untuk orang dewasa, pemeriksaan elektrolit, gula darah dan kadar kalsium sangat penting untuk menyingkirkan masalah ini sebagai penyebab. Pemeriksaan elektrokardiogram dapat menyingkirkan masalah yang berhubungan dengan ritme jantung.[46]Pungsi lumbal dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis infeksi sistem saraf pusat tetapi tidak selalu diperlukan. Pada anak-anak pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan, misalnya biokimia urin dan tes darah untuk melihat adanya kelainan metabolik.[46][51]

Tingkat prolaktin darah yang tinggi pada 20 menit pertama setelah kejang merupakan tanda yang penting untuk mengkonfirmasi kejang epilepsi dan bukannya kejang psikogenik non-epileptik Kadar prolaktin serum kurang bermanfaat dalam hal mendeteksi kejang parsial. Bila kadarnya normal maka kejang epileptik masih berupa kemungkinan dan prolaktin serum tidak membedakan antara kejang epileptik dengan sinkop (pingsan). Pemeriksaan ini tidak direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin untuk mendiagnosis epilepsi.

EEGSunting

Pemeriksaan elektroensefalogram(EEG) dapat membantu memberikan gambaran aktivitas otak yang menunjukkan peningkatan risiko terjadinya seranga. Pemeriksaan ini direkomendasikan hanya pada mereka yang menunjukkan kejang epileptik sebagai gejala. Pada diagnosis epilepsi, elektroensefalografi dapat membantu membedakan jenis kejang atau sindrom yang ada saat itu. Pada anak-anak biasanya hanya diperlukan setelah adanya kejadian kejang kedua. Pemeriksaan ini tidak dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis, dan dapat menyebabkan tanda positif palsu pada mereka yang tidak mengidap penyakit ini. Pada situasi tertentu akan membantu apabila pemeriksaan dilakukan ketika pasien tertidur atau dalam keadaan kurang tidur.

PencitraanSunting

Pencitraan diagnostik menggunakan CT scan dan MRI direkomendasikan setelah kejang non-febril pertama untuk mendeteksi adanya masalah struktural di dalam dan sekitar otak. MRI pada umumnya merupakan tes pencitraan yang lebih baik kecuali bila dicurigai terjadi pendarahan, dimana CT lebih sensitif dan lebih mudah dilakukan. Bila seseorang masuk ke ruang gawat darurat dengan kejang tetapi pulih dengan cepat, pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan kemudian.[11] Bila sebelumnya, seseorang telah didiagnosis epilepsi dengan pemeriksaan pencitraan, pemeriksaan pencitraan ulang tidak diperlukan walaupun terjadi kejang kembali.

Diagnosis bandingSunting

Menegakkan diagnosis untuk epilepsi dapat menyulitkan, dan dapat sering terjadi salah diagnosis (terjadi pada 5 hingga 30% dari kasus). Sejumlah kondisi mungkin menunjukkan ciri-ciri dan gejala yang mirip dengan epilepsi, di antaranya: sinkophiperventilasimigrennarkolepsiserangan panik dan kejang psikogenik non-epileptik(PNES). Sekitar satu di antara lima orang yang berada di klinik epilepsi menderita PNES dan dari mereka yang mengalami PNES sekitar 10% juga menderita epilepsi.[58] Memisahkan keduanya berdasarkan episode kejang saja tanpa pemeriksaan lebih jauh pada umumnya sulit dilakukan.


Anak-anak dapat memiliki sikap yang mudah disalahartikan sebagai kejang epileptic, padahal sebenarnya bukan. Hal ini meliputi: breath-holding spell(kondisi menahan napas yang tidak dapat dikendalikan oleh anak), mengompolteror tidurtik dan shudder attacks (gerakan bayi atau anak secara tiba-tiba). Refluks gastroesofageal dapat menyebabkan punggung yang melengkung dan kaku dan terpelintirnya leher ke arah samping pada bayi, yang kemudian dapat salah dianggap sebagai kejang tonik klonikWalaupun banyak kasus yang tidak dapat dicegah, usaha untuk mengurangi cedera kepala, yaitu dengan penanganan yang baik untuk wilayah sekitar kepala saat kelahiran, dan menekan parasit dari lingkungan seperti misalnya cacing pita dapat memberikan hasil yang efektif. Langkah yang dilakukan di salah satu wilayah Amerika Tengah utuk menurunkan tingkat infeksi cacing pita telah berhasil menurunkan kasus baru epilepsi hingga 50%.Epilepsi biasanya ditangani dengan pemberian obat setiap hari bila telah timbul kejang yang kedua,  tetapi untuk pasien dengan risiko tinggi, pengobatan dapat dimulai segera setelah kejang yang pertama kali. Pada sejumlah kasus mungkin perlu dilakukan diet khusus, implantasi neurostimulator, atau pembedahan saraf.

Pertolongan pertamaSunting

Memposisikan penderita dengan kejang tonik klonik aktif pada posisi bertumpu pada sisi badan dan pada posisi pulihakan membantu mencegah cairan masuk ke paru-paru. Meletakkan jari, kotak gigitan atau penekan lidah di mulut tidak disarankan karena dapat menyebabkan penderita muntah atau menyebabkan penolong tergigit.[]Usaha-usaha yang ada harus dilakukan agar penderita tidak mencederai diri sendiri. Tindakan pencegahan cedera tulang belakang biasanya tidak diperlukan.

Bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau terjadi dua atau lebih kejang dalam satu jam tanpa proses pemulihan ke keadaan normal di antaranya maka keadaan ini dianggap sebagai darurat medis yang dikenal sebagai status epileptikus. Kondisi ini memerlukan pertolongan medis agar jalan napas tetap terbuka dan terlindungjalan napas nasofaringeal akan sangat membantu pada keadaan ini. Untuk di rumah, pengobatan awal yang diberikan pada kejang dengan durasi yang lama adalah midazolam yang diletakkan di mulut.[61]Diazepam dapat juga diberikan dalam bentuk sediaan secara rektal.[61] Di rumah sakit, pemberian lorazepamsecara intravena lebih disukai.  Bila dua dosis benzodiazepine tidak efektif, penggunaan obat lain yang dianjurkan adalah fenitoin.[46] Status epileptiku konvulsif yang tidak memberikan respon terhadap penanganan awal biasanya memerlukan perawatan di unit gawat darurat dan perawatan dengan senyawa yang lebih kuat seperti tiopenton atau propofol.

PengobatanSunting

Antikonvulsan

Penanganan andalan untuk epilepsi adalah dengan pemberian obat antikonvulsan, dengan kemungkinan pemberian seumur hidup. Pemilihan penggunaan antikonvulsan tergantung pada tipe kejang, sindrom epilepsi, pengobatan lain yang digunakan, masalah kesehatan lainnya, dan usia serta gaya hidup penderita.[61] Pada awalnya direkomendasikan pengobatan tunggal;[62] bila tidak efektif, direkomendasikan beralih ke pengobatan tunggal lainnnya. Dua jenis pengobatan sekaligus hanya direkomendasikan bila pengobatan tunggal tidak bekerja dengan baik. Pada kurang lebih setengahnya, agen pertama efektif; agen tunggal kedua membantu sekitar 13% dan yang ketiga atau dua agen pada waktu bersamaan mungkin memberi tambahan bantuan sebanyak 4%.[63] Sekitar 30% dari penderita tetap mengalami kejang walaupun sudah mendapatkan penanganan dengan antikonvulsan.[5]

Terdapat berbagai pengobatan yang tersedia. Fenitoincarbamazepin dan valproat tampaknya memberikan pengaruh yang sama pada kejang fokal dan yang umum.[64][65] Pelepasan terkontrol dari carbamazepin juga tampaknya bekerja dengan baik sebagaimana pelepasan langsung carbamazepin, dan mungkin hanya memberikan sedikit efek samping.[66]Di Inggris, carbamazepin atau lamotrigin direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk kejang fokal, dengan levetirasetam dan valproat sebagai lini kedua atas pertimbangan masalah biaya dan efek sampingnya.[46] Valproat direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk kejang secara umum dengan lamotrigin sebagai pengobatan lini kedua.[46] Pada penderita yang tidak disertai kejang, direkomendasikan penggunaan etosuksimid atau valproat; valproat pada umumnya efektif untuk kejang mioklonik dan kejang tonik atau atonik. Bila kejang telah terkontrol dengan baik dengan penaganan tertentu, biasanya tidak selalu diperlukan pemeriksaan rutin kadar obat dalam darah

Jenis antikonvulsan yang lebih ekonomis adalah fenobarbital dengan harga sekitar Rp60.000  satu tahun.[10]The World Health Organization (Organisasi Kesehata Dunia) menjadikannya rekomendasi lini pertama di negara berkembang dan sangat umum dipakai di sana.[67][68]Akses untuk mendapatkannya mungkin sulit karena sejumlah negara menggolongkannya sebagai obat dengan pengontrolan.[10]

Efek simpang dari obat ini ini dilaporkan pada 10 hingga 90% penderita, tergantung pada cara dan sumber data yang dikumpulkan.[69] Kebanyakan efek yang merugikan berhubungan dengan tingkat dosis yang diberikan dan sifatnya ringan.[69] Beberapa contoh di antaranya termasuk perubahan suasana hati, rasa mengantuk, atau cara berjalan yang tidak stabil.[69]Sejumlah obat memberikan efek samping yang tidak berhubungan dengan dosis seperti misalnya ruam, keracunan hati, atau penekanan sumsum tulang.[69] Hingga seperempat penderita menghentikan pengobatan karena efek merugikan ini.[69] Sejumlah pengobatan dihubungkan dengan terjadinya cacat lahir bila digunakan pada saat hamil.[46] Valproat juga dikhawatirkan seperti ini, terutama selama trimester pertama.[70]Walaupun demikian, pengobatan dilanjutkan ketika sudah memberikan respon efektif, karena risiko epilepsi yang tidak ditangani dengan baik akan lebih berbahaya dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan dari pengobatan itu sendiri.[70]

Menghentikan pengobatan secara perlahan dapat dilakukan pada penderita yang tidak mengalami kejang selama dua hingga empat tahun, namun demikian, sepertiga dari penderita mengalami kejang kembali, pada umumnya selama enam bulan pertama.[46][71] Penghentian pengobatan dimungkinkan pada kurang lebih 70% anak-anak dan 60% dewasa.[3]

BedahSunting

Bedah epilepsi bisa menjadi pilihan bagi mereka yang menderita kejang fokal yang tak kunjung membaik setelah ditempuhnya penanganan-penanganan lain.[72] Penanganan lain tersebut mencakup paling tidak uji satu atau dua jenis pengobatan.[73] Sasaran bedah adalah kendali tuntas atas kejang yang dialami oleh pasien[74] dan ini bisa berhasil terlaksana dalam 60-70% kasus.[73] Prosedur-prosedur yang lazim ditempuh meliputi: pemotongan hipokampus lewat reseksi lobus temporal anterior, pengangkatan tumor, dan pengangkatan sebagian neokorteks.[73] Beberapa prosedur seperti kalosotomi korpus dilakukan dalam upaya mengurangi jumlah kejang alih-alih menyembuhkan kondisi si pasien.[73] Setelah bedah, pengobatan sering kali bisa dikurangi secara perlahan.[73]

Stimulasi saraf bisa menjadi pilihan alternatif bagi pasien yang tidak bisa menjalani pembedahan.[46] Ada tiga jenis yang telah terbukti efektif pada pasien yang tidak menunjukkan respons terhadap pengobatan:stimulasi saraf vagusstimulasi talamik anterior, dan stimulasi responsif gelung tertutup.[75]

LainnyaSunting

Suatu diet ketogenik (tinggi lemak, rendah karbohidrat, cukup protein) tampaknya bisa mengurangi jumlah kejang hingga setengahnya pada kira-kira 30-40% pasien anak.[76] Sekitar 10% berhasil menjalani diet tersebut selama beberapa tahun, 30% mengalami konstipasi, dan efek simpang lainnya merupakan efek yang umum terjadi.[76] Diet yang tidak sekeras itu lebih mudah ditoleransi dan bisa jadi juga efektif.[76] Belum jelas mengapa diet tersebut manjur.[77]Kegiatan olahraga telah diajukan sebagai sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat dalam mencegah terjadinya kejang [78] dan pernyataan tersebut didukung oleh sejumlah data.[79]

Terapi penghindaran merupakan usaha untuk meminimalkan atau menghilangkan pemicu-pemicu. Contohnya, pada penderita yang peka terhadap cahaya ada baiknya untuk menggunakan televisi berlayar kecil, menghindari permainan video, atau memakai kacamata gelap.[80] Ada yang berpendapat bahwa anjing penanggap kejang, sejenis anjing pelayan, dapat memprediksi kejang. Akan tetapi, bukti yang mendukung hal ini belum memadai.[81] Umpan balik ragawi berbasis operan berdasarkan gelombang-gelombang EEG menunjukkan sejumlah kemanjuran pada penderita yang tidak merespons terhadap pengobatan.[82] Akan tetapi, metode psikologis tidak boleh dijadikan pengganti pengobatan.[46]

Pengobatan alternatifSunting


Pengobatan alternatif, termasuk akupunktur, intervensi psikologis,vitamin, dan yoga,tidak memiliki bukti yang andal untuk bisa mendukung penerapannya dalam epilepsi. Pemakaian kanabis tidak ditopang oleh bukti tersebut.   Melatonin tidak didukung oleh bukti yang cukup

PrognosisSunting

Tahun hidup tuna upaya untuk epilepsi per 100.000 penduduk pada 2004. 
  no data
  <50
  50-72.5
  72.5-95
  95-117.5
  117.5-140
  140-162.5
  162.5-185
  185-207.5
  207.5-230
  230-252.5
  252.5-275
  >275

Epilepsi tidak dapat disembuhkan, tetapi pengobatan semata bisa secara efektif mengendalikan kejang pada sekitar 70% kasus.Pada penderita kejang umum lebih dari 80% bisa dikendalikan secara baik dengan pengobatan, tetapi pada penderita kejang fokal persentase tersebut hanya mencapai 50%.[75] Salah satu prediktor hasil jangka panjang ialah jumlah kejang yang terjadi dalam enam bulan pertama.[15] Faktor lain yang meningkatkan risiko hasil yang buruk ialah: respons yang rendah terhadap penanganan awal, kejang umum, riwayat epilepsi dalam keluarga, masalah psikiatrik, dan gelombang-gelombang pada EEG yang mewakili aktivitas epileptiformik umum.[89] Di dunia berkembang, 75% penderita tidak ditangani atau mendapatkan penanganan yang kurang sesuai.[3] Di Afrika, 90% tidak mendapat penanganan.[3] Hal ini sebagian dikarenakan pengobatan yang sesuai tidak tersedia atau berbiaya terlalu tinggi.[3]

MortalitasSunting

Penderita epilepsi memiliki risiko kematian lebih tinggi.[90] Peningkatan risiko ini berkisar 1,6 sampai 4,1 kali lebih tinggi daripada penduduk biasa[91] dan sering kali berkaitan dengan: penyebab dasar kejang, status epileptikusbunuh diri, trauma, dan kematian tak-diharapkan dalam epilepsi(SUDEP).[90] Kematian akibat status epileptikus terutama disebabkan oleh suatu masalah yang mendasari alih-alih terlewatinya dosis pengobatan.[90]Risiko bunuh diri meningkat dua sampai enam kali pada penderita epilepsi.[92][93] Penyebab hal ini belum diketahui secara pasti.[92] SUDEP tampaknya sebagian berkaitan dengan frekuensi kejang tonik-klonik umum[94]dan menjadi penyebab dari kurang lebih 15% kematian terkait epilepsi.[89]Cara menurunkan risiko ini belum diketahui secara pasti.[94] Peningkatan mortalitas tertinggi akibat epilepsi terjadi di kalangan lansia.[91] Mereka yang menderita epilepsi karena sebab yang tidak diketahui hanya mengalami kenaikan risiko yang kecil.[91] Di Inggris diperkirakan 40-60% kematian kemungkinan bisa dicegah.[15] Di dunia berkembang, banyak kasus kematian diakibatkan oleh epilepsi yang tidak ditangani yang lantas berujung dengan jatuhnya penderita atau status epileptikus.[10]

EpidemiologiSunting


Epilepsi merupakan salah satu gangguan saraf serius yang paling umum terjadi[95] yang mempengaruhi sekitar 65 juta orang di seluruh dunia.[6] Ia mempengaruhi 1% penduduk pada usia 20 tahun dan 3% penduduk pada usia 75 tahun.[8] Ia lebih jamak terjadi pada laki-laki daripada perempuan, tetapi secara menyeluruh selisihnya cukup kecil.[10][36] Sebagian besar penderita (80%) tinggal di dunia berkembang.[3]

Angka penderita epilepsi aktif saat ini berkisar pada 5–10 per 1.000; epilepsi aktif diartikan sebagai penderita epilepsi yang pernah mengalami kejang paling tidak satu kali dalam lima tahun terakhir.[36][96] Epilepsi berawal setiap tahun dalam 40–70 per 100.000 di negara maju dan 80–140 per 100.000 di negara berkembang.[3] Kemiskinan merupakan sebuah risiko dan mencakup baik bertempat asal dari sebuah negara yang miskin maupun berstatus sebagai orang miskin relatif terhadap orang lain di dalam negara yang sama.[10] Di negara maju, epilepsi paling umum bermula pada orang muda atau orang lansia.[10] Di negara berkembang, awal epilepsi lebih umum terjadi pada anak-anak yang berusia lebih tua dan pada orang dewasa muda karena lebih tingginya angka trauma dan penyakit menular.[10] Di negara maju, jumlah kasus per tahun telah mengalami penurunan pada anak-anak dan peningkatan pada orang lansia antara tahun 1970-an dan 2003.[96] Hal ini sebagian disumbang oleh kesintasan pasca-stroke yang lebih baik pada orang Rekam medis tertua menunjukkan bahwa epilepsi telah mempengaruhi manusia semenjak awal mula sejarah tertulis.[97] Sepanjang sejarah kuno, gangguan tersebut diduga sebagai kondisi kerohanian.[97] Deskripsi mengenai kejang epilepsi yang tertua di dunia tercantum pada naskah dalam Akkadia (suatu bahasa yang dipakai di Mesopotamia kuno) yang ditulis sekitar 2000 SM.[1] Orang yang dideskripsikan dalam naskah tersebut didiagnosis berada dalam pengaruh dewa Bulan, dan oleh karena itu diselenggarakanlah upacara eksorsis(pengusiran roh jahat).[1] Dalam Hukum Hammurabi(sekitar 1790 SM), kejang epilepsi disebut sebagai alasan sah seorang budak belian boleh dikembalikan dengan ganti rugi,[1] lalu Papirus Edwin Smith (sekitar 1700 SM) mendeskripsikan kasus-kasus penderita konvulsi epilepsi.[1]

Catatan terperinci tertua yang diketahui mengenai gangguan itu sendiri tercantum dalam Sakikku, suatu naskah medis kuneiformis Babylonia yang berasal dari zaman 1067 – 1046 SM.[97]Naskah tersebut menyebut tanda-tanda dan gejala-gejala, penanganan rinci dan kemungkinan hasil yang diperoleh,[1] dan mendeskripsikan banyak ciri dari berbagai jenis kejang.[97] Karena orang Babylonia tidak mempunyai pemahaman biomedis mengenai sifat penyakit ini, mereka pun mempersalahkan roh-roh jahat sebagai penyebab terjadinya kejang dan berupaya menangani kondisi tersebut dengan cara-cara kerohanian.[97]Sekitar 900 SM, Punarvasu Atreyamendeskripsikan epilepsi sebagai kondisi hilang kesadaran;[98] definisi tersebut dipakai dalam naskah Ayurveda Charaka Samhita (sekitar 400 SM).[99]

Hippocrates, ukiran abad ke-17 oleh Peter Paul Rubens suatu patung dada antik.

Bangsa Yunani kuno mempunyai pandangan kontradiktif tentang penyakit ini. Mereka menganggap epilepsi sebagai suatu bentuk kerasukan spiritual, tetapi juga mengaitkan kondisi ini dengan kejeniusan dan keilahian. Salah satu julukan yang diberikan pada penyakit ini adalah penyakit keramat. Epilepsi muncul dalam mitologi Yunani: dikaitkan dengan dewi Bulan Selenedan Artemis, yang menyerang orang yang mengganggu mereka. Bangsa Yunani menduga tokoh-tokoh penting seperti Julius Caesar dan Herculesmenderita penyakit ini.[1] Perkecualian yang patut dicatat terhadap pandangan spiritual dan ilahi ini adalah dari kelompok Hippocrates. Dalam abad kelima SM, Hippocrates menolak pemikiran bahwa penyakit ini disebabkan oleh roh. Dalam karya monumentalnya On the Sacred Disease, dia mengusulkan bahwa epilepsi bukan berasal dari ilahi melainkan masalah otak yang dapat dirawat secara medis.[1][97] Dia menuduh orang-orang yang menghubungkan penyebab keramat terhadap penyakit ini menyebarkan kebodohan dengan mempercayai tahyul.[1] Hippocrates mengajukan bahwa keturunan merupakan sebab penting, menjelaskan hasil yang lebih buruk jika penyakit ini muncul pada usia muda, dan membuat catatan tentang karakteristik fisik serta rasa malu secara sosial yang terkait dengan penyakit ini.[1] Daripada menyebutnya sebagai penyakit keramat, dia menggunakan istilah penyakit hebat, mengawali bangkitnya istilah moderngrand mal, yang digunakan untuk epilepsi tergeneralisasi.[1]Walaupun karyanya merinci asal-usul fisik penyakit ini, pandangannya tidak diterima pada masa itu.[97] Roh jahat tetap disalahkan hingga setidaknya pada abad ke-17.[97]

Pada banyak kebudayaan, penderita epilepsi telah distigmatisasi, dijauhkan, bahkan dipenjarakan; dalam Salpêtrière, tanah kelahiran neurologi (ilmu saraf) modern, Jean-Martin Charcot menemukan penderita epilepsi ditempatkan bersama penderita sakit jiwa, yang menderita sifilis kronis, dan gila secara kriminal.[100] Pada masa Roma kuno, epilepsi dikenal sebagai Morbus Comitialis ('penyakit aula pertemuan') dan dianggap sebagai kutukan para dewa. Di Italia bagian Utara, epilepsi secara tradisional pernah dikenal sebagai penyakit Santo Valentine.[101]


Pada pertengahan 1800-an obat anti-kejang efektif yang pertama, bromida, diperkenalkan.[69] Perawatan modern pertama, fenobarbital, dikembangkan pada 1912, dengan fenitoin mulai digunakan pada 1938lansia[[

StigmaSunting

Stigma umum dialami oleh penderita epilepsi di seluruh dunia.[103] Hal ini dapat mempengaruhi orang secara ekonomi, sosial, dan budaya.[103] Di India dan Cina, epilepsi dapat digunakan sebagai penentu untuk menolak pernikahan.[3] Orang-orang di daerah tertentu masih percaya bahwa penderita epilepsi itu terkutuk.[10] Di Tanzania, seperti di bagian lain Afrika, epilepsi dihubungkan dengan kerasukan roh jahat, tenung, atau keracunan serta oleh banyak orang dipercayai dapat menular,[100] yang tidak ada buktinya.[10] Sebelum 1970 di Britania Raya ada hukum yang melarang penderita epilepsi untuk menikah.[3] Stigma yang ada dapat membuat penderita epilepsi menyangkal jika mereka pernah mengalami kejang.[36]

EkonomiSunting

Kejang menyebabkan biaya ekonomi secara langsung sebesar sekitar satu miliar dolar di Amerika Serikat.[11]Epilepsi menimbulkan biaya ekonomi di Eropa sekitar 15,5 miliar Euro pada tahun 2004.[15] Di India biaya karena epilepsi diperkirakan mencapai sekitar USD 1,7 milyar atau 0,5% dari GDP.[3]Itu disebabkan oleh sekitar 1% kunjungan bagian darurat (2% untuk bagian darurat anak) di Amerika Serikat.[104]

KendaraanSunting

Penderita epilepsi memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terlibat dalam tabrakan kendaraan bermotor sehingga di berbagai belahan dunia mereka dilarang mengemudi atau hanya diizinkan untuk mengemudi jika beberapa syarat terpenuhi.[13] Di beberapa tempat, dokter diwajibkan oleh hukum untuk melaporkan ke badan penerbit izin jika seseorang menderita kejang sedangkan di tempat lain dokter diminta untuk menganjurkan yang bersangkutan untuk melaporkan sendiri kondisinya.[13] Negara yang mewajibkan dokter untuk melaporkan termasuk: Swedia, Austria, Denmark, dan Spanyol.[13] Negara yang mewajibkan penderitanya untuk melaporkan termasuk: Britania Raya, dan Selandia Baru dan dokter dapat melaporkan jika menganggap yang bersangkutan belum melaporkannya.[13] Di Kanada, Amerika Serikat, dan Australia persyaratan untuk melaporkan berbeda-beda tergantung provinsi atau negara bagiannya.[13] Jika kejangnya terkontrol dengan baik pada umumnya orang merasa cukup beralasan untuk diizinkan mengemudi.[105] Jumlah waktu bebas kejang untuk orang tertentu yang dipersyaratkan sebelum mereka diizinkan mengemudi berbeda tergantung negaranya.[105] Banyak negara yang mempersyaratkan satu atau tiga tahun tanpa kejang.[105] Di Amerika Serikat waktu tanpa kejang yang dibutuhkan bergantung pada negara bagiannya dan berkisar antara tiga bulan hingga satu tahun.[105]

Para penderita epilepsi atau kejang biasanya ditolak untuk mendapatkan izin pilot.[106] Di Kanada jika seseorang pernah mengalami tidak lebih dari satu kali kejang, mereka dapat dipertimbangkan setelah lima tahun untuk mendapatkan izin terbatas jika semua tes lainnya normal.[107] Para penderita konvulsi dan kejang yang berhubungan dengan obat dapat pula dipertimbangkan.[107] Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administrationtidak mengizinkan penderita epilepsi mendapatkan izin pilot komersial.[108]Jarang dijumpai, pengecualian dapat diberikan kepada orang yang pernah kejang terisolasi atau konvulsi dan tetap bebas kejang hingga memasuki usia dewasa tanpa pengobatan.[109] Di Britania Raya, izin pilot pribadi nasionalpenuh membutuhkan standar yang sama seperti izin pengemudi profesional.[110] Ini mempersyaratkan sepuluh tahun bebas kejang tanpa pengobatan.[111] Bagi yang tidak memenuhi persyaratan ini bisa mendapatkan izin terbatas jika sudah bebas dari kejang selama lima tahun.[110]

Organisasi pendukungSunting

Terdapat sejumlah organisasi nirlaba yang menyediakan dukungan bagi orang dan keluarga yang terdampak oleh epilepsi. Di Britania Raya ini termasuk Dewan Epilepsi Gabungan dari Britania Raya dan Irlandia.[46]Purple day dibentuk pada tahun 2008 untuk meningkatkan kesadaran mengenai epilepsi dan muncul pada 28 Maret.[Usaha lain untuk meningkatkan pengetahuan termasuk kampanye "Out of the Shadows", usaha gabungan yang diadakan oleh World Health Organization, International League Against Epilepsy, dan International Bureau for Epilepsy.Prediksi kejang merujuk pada usaha untuk memperkirakan kejang epileptikberdasarkan EEG sebelum hal itu terjadi.[113] Pada 2011, belum ada pengembangan mekanisme efektif untuk meramalkan kejang.[113] Kindling, yaitu paparan berulang terhadap kejadian yang dapat menyebabkan kejang pada akhirnya membuat kejang timbul lebih mudah, telah digunakan untuk menciptakan model binatang dari epilepsi.[114]

Terapi gen telah dipelajari pada jenis epilepsi tertentu.[115] Pengobatan yang mengubah fungsi kekebalan tubuh, seperti immunoglobulin intravena, kurang didukung dengan bukti.[116]Bedah radio stereotaktik non-invasif, pada 2012, saat ini tengah diperbandingkan dengan pembedahan standar untuk jenis epilepsi tertentu.Epilepsi terjadi pada sejumlah binatang lain termasuk anjing dan kucing serta merupakan kelainan otak yang paling umum dijumpai pada anjing.Kelainan ini biasanya dirawat dengan antikonvulsan seperti fenobarbital atau bromida pada anjing dan fenobarbital pada kucing.[Sementara diagnosis kejang tergeneralisasi pada kuda cukup mudah ditegakkan, akan lebih sulit untuk menegakkan diagnosis kejang yang tidak tergeneralisasi dan EEG mungkin dapat membantu.Penyebab epilepsi atau yang dikenal sebagai “ayan” adalah suatu gangguan pada sistem saraf otak manusia karena terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak. Ini menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia seperti melamun, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau kontraksi otot. Epilepsi merupakan gangguan neurologis keempat yang paling umum dan mempengaruhi orang-orang dari segala usia. Penyakit ini ditandai dengan kejang tak terduga dan dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya

Penyebab epilepsi

Otak manusia adalah sumber di mana epilepsi itu terjadi.. Meskipun gejala kejang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh, suatu peristiwa yang menghasilkan gejala epilepsi pusatnya terjadi pada otak. Seseorang didiagnosis dengan epilepsi jika mereka mengalami satu atau kejang berlebihan yang tidak disebabkan oleh beberapa kondisi medis yang telah dikenal seperti, Kejang pada epilepsi dapat terjadi, terkait dengan cedera otak atau turunan pada keluarga, tetapi sering penyebabnya adalah benar-benar tidak diketahui. Faktor-faktor di bawah ini dapat membuat Anda lebih berisiko terkena epilepsi.

1. Usia

Epilepsi umumnya terjadi pada anak kecil dan manula. Biasanya anak kecil yang baru berusia 1 atau 2 tahun akan mengalami ayan atau kejang akibat epilepsi. Setelah usia seseorang mencapai 35 tahun ke atas, tingkat kasus baru epilepsi yang mulai muncul pun meningkat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh stroke, tumor otak, atau penyakit Alzheimer, yang semua dapat menyebabkan epilepsi.

2. Jenis kelamin

Epilepsi adalah suatu kondisi yang dapat mempengaruhi setiap orang dengan berbeda faktor dan gejalanya. Jenis kelamin bisa menjadi faktor dalam bagaimana epilepsi akan mempengaruhi orang tertentu. Perawatan epilepsi juga harus dipertimbangkan terkait berbedanya epilepsi antara pria dan wanita. Contohnya, pertimbangan kesehatan seperti perubahan hormonal, dan fungsi sosial.Dalam banyak hal, penyebab epilepsi berbeda bagi wanita daripada pria. Perbedaan timbul karena perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki, dan juga karena peran sosial yang berbeda dari masing-masing jenis kelamin pada penderita epilepsi

3. Faktor genetik

Jika Anda memiliki orangtua atau saudara yang mengidap epilepsi, faktor tersebut dapat menjadi penyebab epilepsi menurun pada diri Anda. Belum diketahui mengapa genetik pasti apa penyebab epilepsi terjadi, namun kesamaan DNA dan golongan darah pada saudara sekandung atau orangtua nyatanya dapat mempengaruhi epilepsi terjadi.

4. Trauma pada otak

Kerusakan atau cedera otak terjadi ketika sel-sel otak yang dikenal sebagai neuron menjadi hancur. Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan fisik antara lain pasca operasi bagian otak, kecelakaan, terbentur, dan hal yang mengakibatkana saraf otak manusia mengalamii kerusakan. Kerusakan saraf pada otak tersebut dapat menimbulkan epilepsi pada penderitanya.

5. Kondisi medis tertentu

Infeksi pada sistem saraf dapat mengakibatkan aktivitas kejang. Ini termasuk infeksi pada meliputi otak dan cairan tulang belakang atau penyakit meningitis, infeksi otak atau ensefalitis, dan virus yang memengaruhi imun manusia (HIV), serta infeksi saraf dan imun manusia terkait yang dapat menjadi penyebab epilepsi.

6. Gangguan mental

Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan kejang atau kejang berulang. Sedangkan autisme adalah penyakit neurobehavioral yang mencakup penurunan interaksi sosial dan perkembangan bahasa, yang sering kali berisi kaku, sistematis, melakukan sesuatu berulang-ulang. Kedua kondisi ini dapat mempengaruhi individu dengan berbagai tingkat keparahan yang dialami. 

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa orang dewasa yang mengdiap epilepsi lebih mungkin untuk menunjukkan tanda-tanda autisme dan sindrom Asperger ke depannya.

7. Kehamilan

Epilepsi mempengaruhi perempuan secara berbeda, khususnya pada wanita yang sedang hamil. Siklus hormonal dan menstruasi, kehamilan, menopause, dapat menyebabkan epilepsi.  Ketika wanita memiliki epilepsi, umumnya disebabkan oleh hormon tertentu. Dua hormon ini adalah estrogen, yang meningkatkan aktivitas listrik otak, dan progesteron, yang memiliki efek sebaliknya. Epilepsi jika terjadi pada wanita hamil akan berpotensi diturunkan pada bayinya.

Apakah Penyakit Epilepsi?

Sebagai orang tua, tentunya akan sangat khawatir jika melihat anaknya tiba-tiba terjatuh dan kejang tanpa alasan yang jelas. Para orang tua mengetahui bahwa kejang dalam waktu lebih dari 15 menit dapat memicu kerusakanotak dan menyebabkan penurunan IQ sang anak atau bahkan menyebabkan sang anak menderita keterbelakangan mental. Namun yang menjadi masalah adalah menentukan apa yang menjadi penyebab utama dari kejang tersebut. Apakah kejang disebabkan oleh demam yang biasa disebut dengan “stip” atau kejang disebabkan oleh gangguanneurologis seperti epilepsi atau yang dikenal dengan istilah “ayan”[Banyak orang yang percaya bahwa kejang sama dengan epilepsi. Meskipun kedua istilah ini sering dipakai bersamaan, kejang (merupakan kejadian tunggal) berbeda dari epilepsi (terdiri dari dua atau lebih kejadian kejang berulang tanpa alasan).[[autisme.https://www.alodokter.com/epilepsi      https://www.halodoc.com/penyebab-epilepsi-dan-cara-mengatasinya